Semuayang memberi hormat kepada Buddha dengan teguh akan diberkati. 7. Saya berikrar untuk meringankan semua rasa sakit dan kemiskinan dari yang sangat sakit dan miskin. Orang sakit disembuhkan, orang yang tak berdaya dibantu, orang miskin dibantu. 8.
MERAWAT ORANG SAKIT Pengertian sehat dan sakit Dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengalami saat-saat sehat dan kadang-kadang menderita sakit. Tidak ada seorang pun yang sehat terus menerus atau sakit terus menerus. Sehat dan sakit menimpa semua makhluk yang hidup silih berganti. Jika kita sedang sehat, kita dapat melakukan segala kegiatan dan aktivitas sehari-hari dengan ringan, enak dan nyaman. Saat kita sedang sehat berarti organ-organ dalam tubuh kita sedang berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika badan kita sedang sakit, kita merasa berat untuk melakukan kegiatan apapun. Kita memerlukan pertolongan orang lain untuk membantu segala aktivitas dan kegiatan kita, termasuk memberikan makanan, minuman, obat dan sebagainya. Jadi saat kita sedang Sakit berarti organ-organ dalam tubuh kita tidak bekerja dengan semestinya, terganggu dan tidak menurut. Cara merawat orang sakit. Bila kita atau teman kita sedang menderita sakit, kita harus dapat membantu meringankan penderitaan yang dialaminya dengan cara Menjenguk dan menghiburnya Langkah pertama jika kita mendengar berita bahwa teman kita sakit adalah datang menjenguknya di rumah atau di rumah sakit di mana dia dirawat. Menjenguk dan memberikan motivasi bahwa ia pasti sembuh dari penyakitna merupakan dorongan yang kuat bagi proses penyembuhanya. Orang yang sedang sakit memerlukan nasehat dan motivasi untuk proses penyembuhanya. Membacakan paritta suci untuk kesembuhan dan pelimpahan jasa kebaikan kepada yang sedang sakit agar mereka lekas sembuh. Membantu mengobati atau menolongnya Jika kita tidak mempunyai kesibukan yang berarti, kita dapat menunggui teman kita yang sakit itu dan membantu menyuapinya makan dan minum obat yang diberikan dokter. Memberi obat yang sesuai dengan penyakitnya, misal luka ringan diberikan obat merah, anti memar, demam dikompres, memberi obat penurun panas, dll.
AyatPenyembuh Sakit Kulit Al Anbiya Az Zumar Doa Islam Allah. Bacaan Doa Sebelum Bekerja Di Kantor Dalam Islam Doa Perbaikan Diri Islam. Tak Usah Ke Dokter Kulit Cukup Oleskan Ini Gatal Gatal Penyakit Kulit Menahun Hilang Seketika Youtube Kulit Dokter Penyakit. Sesiapa Yang Ditimpa Musibah Bacalah Doa Ini Quotes Doa Doa Islam.
ArtikelMantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha Mantra / Medicine Buddha MantraFriday, 30 November 2018 1700 WIBPengirim Hongamuletindo - Dibaca 27084 KaliSebagai manusia tentunya kita tidak terlepas dari penyakit, dan sebagai seorang Buddhis kita menyadari bahwa penyakit datang sebagai buah karma buruk yang kita lakukan di kehidupan ini maupun di kehidupan lampau. Semua Karma yang pernah dan akan kita perbuat harus kita tanggung akibatnya. Namun dalam menghadapi penyakit, ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu Memperoleh pengobatan Medis Ini adalah sebuah kewajiban, untuk memperoleh kesembuhan tentunya kita perlu menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat dan vitamin yang membantu proses penyembuhan tubuh kita Mengkonsumi makanan sehat Mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga akan lebih baik kita mengatur apa yang masuk ke dalam mulut kita, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit Berdoa dan Berdana Bersedekah Berdana / bersedekah pun bisa membawa kesehatan , misalnya selagi tubuh kita sehat kita berdana obat obatan ke panti , atau berdana suplemen dan vitamin / obat ke bhikkhu atau yayasan sosial, ketika ada saudara dan orang yang kurang mampu dan kondisi kita lebih mampu, kita bisa berdana dengan memberikan dia suplemen kesehatan kepadanya secara gratis. Untuk berdoa, salah satu doa terbaik dalam proses penyembuhan adalah melafalkan mantra Buddha Pengobatan. Dengan melafalkan mantra Buddha Pengobatan bukan berarti kita memperoleh hasil dalam semalam, kita boleh berdoa dengan mengharapkan kesembuhan namun untuk beberapa kasus , kita berdoa untuk mengharapkan yang terbaik. Berikut ini adalah Paritta dari Buddha Pengobatan Medicine Buddha Mantra yang bisa anda praktekkan, semoga anda memperoleh kesembuhan dan usia yang panjang MANTRA BUDDHA PENGOBATAN MEDICINE BUDDHA MANTRA Namo Bhagavate Bhaisajyaguru Vaidurya Prabharajaya Tathagathaya Arhate Samyaksambuddhaya Tadyatha Om Bhaisajye Bhaisajye Bhaisajya Samudgate Svaha 108x Dua Belas Ikrar Agung Buddha Pengobatan setelah mencapai Pencerahan, menurut Sutra Buddha Pengobatan 1. Saya berikrar bahwa tubuh saya akan bersinar sebagai sinar terang cemerlang di dunia yang tak terhitung dan tak terbatas ini, melimpahi semua makhluk, menyingkirkan ketidaktahuan, dan kekhawatiran mereka dengan ajaran-ajaran saya. Semoga semua makhluk menjadi seperti saya, dengan status dan karakter sempurna, pikiran dan jiwa tulus, dan akhirnya mencapai pencerahan seperti Buddha. 2. Saya berikrar bahwa tubuh saya seperti sinar kristal yang murni dan tanpa cela yang memancarkan cahaya indah ke setiap sudut, menerangi dan mencerahkan semua makhluk dengan kebijaksanaan. Dengan berkah kasih sayang, semoga semua makhluk memperkuat kekuatan spiritual dan energi fisik mereka, sehingga mereka bisa mewujudkan impian mereka di jalur yang benar. 3. Saya berikrar bahwa saya akan memberikan dengan cara kebijaksanaan tanpa batas, semua makhluk dengan hal-hal yang tak habis-habisnya yang mereka butuhkan, dan membebaskan mereka dari segala rasa sakit dan rasa bersalah yang diakibatkan oleh keinginan materialistis. Meskipun pakaian, makanan, akomodasi, dan transportasi sangat penting, namun harus digunakan dengan bijak juga. Selain dikonsumsi sendiri, sisanya harus dengan murah hati dibagikan bersama masyarakat sehingga semua bisa hidup bersama secara harmonis. 4. Saya berikrar untuk memimpin orang-orang yang telah tersesat kembali ke jalan kebenaran. Biarkan mereka memperbaiki diri dan kembali ke jalan Buddha untuk pencerahan. 5. Saya berikrar bahwa saya akan memungkinkan semua makhluk untuk mematuhi sila-sila bagi kemurnian spiritual dan perilaku moral. Jika ada pengulangan kesalahan atau pelanggaran, mereka harus dibimbing untuk pertobatan. Asalkan mereka benar-benar menyesali perbuatan salah mereka, dan berikrar untuk berubah dengan doa yang terus-menerus dan keyakinan yang kuat kepada Buddha, mereka dapat menerima sinar pengampunan, memulihkan moral dan kemurnian mereka yang hilang. 6. Saya berikrar bahwa semua makhluk yang memiliki disabilitas fisik atau sakit dalam segala aspek diberkahi dengan kesehatan yang baik, baik secara fisik maupun mental. Semua yang memberi hormat kepada Buddha dengan teguh akan diberkati. 7. Saya berikrar untuk meringankan semua rasa sakit dan kemiskinan dari yang sangat sakit dan miskin. Orang sakit disembuhkan, orang yang tak berdaya dibantu, orang miskin dibantu. 8. Saya berikrar untuk membantu perempuan yang sedang mengalami penderitaan dan penyiksaan dan ingin dilahirkan kembali menjadi pria. Dengan mendengar nama saya, memberi penghormatan dan doa, keinginan mereka akan dikabulkan dan akhirnya mencapai Kebuddhaan. 9. Saya berikrar untuk membebaskan semua makhluk dari pikiran jahat dan kendalinya. Saya akan menuntun mereka ke jalan terang melalui penanaman kebenaran dan kemurnian pada mereka sehingga mereka akan berjalan sesuai dengan Buddha. berikrar untuk menyelamatkan para tahanan yang telah benar-benar bertobat dan korban bencana alam. Mereka yang tulus akan diberkahi oleh kekuatan agung saya dan terbebas dari penderitaan. berikrar untuk menyelamatkan mereka yang menderita kelaparan dan mereka yang melakukan kejahatan untuk mendapatkan makanan. Jika mereka mendengar nama saya dan dengan teguh menghargainya, saya akan menuntun mereka pada manfaat Dharma dan memberi mereka makanan terbaik dan akhirnya menjalani hidup yang tenang dan bahagia. berikrar untuk menyelamatkan mereka yang menderita kemiskinan, tersiksa oleh nyamuk dan tawon siang dan malam. Jika mereka menemukan nama saya, menghargai dengan tulus dan berlatih dharma untuk memperkuat kebajikan mereka, mereka akan bisa mencapai keinginan mereka. More Articles
Beberapaorang yang ketakutan atau mungkin merasa di ganggu mereka, akan mencari mantra untuk mengusir mereka dari suatu tempat. Mantra Pengusir Setan Versi Agama Buddha. Buddha Gotama sebagai Guru Agung kita tidak pernah mengajarkan murid-murid-Nya termasuk para umat untuk mengusir setan ataupun makhluk dari alam rendah lain-nya.
Berdoanya harus tulus ya. Pikirannya tidak ke mana-mana Seorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya. ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner Setiap orang pasti pernah mengalami sakit sebagai siklus kehidupan yang harus dijalaninya. Selain mengobati secara fisik, berdoa juga termasuk jalan spiritual untuk memohon kesembuhan. Sebagai sesama, ada kalanya mendoakan kesembuhan orang lain adalah tabungan karma yang baik. Termasuk mendoakan kepergian seseorang yang telah meninggal dunia agar mendapat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha agama tentu memiliki doa-doa tertentu yang dirapal untuk memohon kesembuhan dan ketenangan atas kepergian seseorang. Meski menggunakan bahasa yang berbeda, namun setiap doa memiliki esensi dan tujuan yang sama. Yaitu memohon perlindungan Tuhan Yang Maha Esa secara ini empat doa Hindu untuk memohon kesembuhan, menjenguk orang sakit, hingga mendoakan orang yang sudah meninggal Baca Juga 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup 1. Doa Hindu memohon kesembuhanIlustrasi. ANTARA FOTO/FauzanDoa memohon kesembuhan yang pertama yakni menggunakan Mantra Gayatri. Ini mantra yang paling penting dan dianggap paling pokok, bahkan menjadi ibu dari segala mantra. Doa ini merupakan doa yang universal yang bertujuan memohon sinar Tuhan untuk melebur dosa, penderitaan dan kesedihan. Berikut doanya Om Bhur bhuvah svaha Tat Savitur Warenyam Bhago devasya Dhimahi Dhiyo yo Nah Pracodayat ArtinyaYa Tuhan, Engkau adalah pemberi hidup. Pelebur rasa sakit, penderitaan dan kesedihan. Perwujudan dan pemberi kebahagiaan. Oh! Pencipta alam semesta, semoga kita menerima cahaya-Mu yang meleburkan dosa kita. Semoga Engkau menuntun akal budi/pikiran kita ke arah yang Doa Hindu memohon penderitaannya dibinasakanIDN Times/Irma Yudistirani Mantra memohon kesembuhan yang kedua dipanjatkan kepada Tuhan agar seseorang yang sedang sakit bisa terlepas dari penyakit dan segala penderitaan yang membelenggunya. Berikut isi doanya Om Sarva Vighna, Sarva Klesa, Sarva Lara Roga Vinasa Ya Namah Svaha. ArtinyaOm Sang Hyang Widhi Wasa, semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan binasa oleh-Mu. Baca Juga 6 Doa Hindu Tuntunan Berumah Tangga, Biar Semakin Harmonis 3. Doa memohon agar rasa takutnya teratasiIDN Times/Rehuel ​Willy AditamaTanpa disadari orang yang sedang sakit atau terbaring lemah memiliki perasaan yang tidak stabil. Rasa takut seperti akan terjadi sesuatu pada dirinya memerlukan pengendalian pikiran dan perasaan bagi pasien yang sedang sakit. Berikut doa Hindu untuk mengatasi rasa takut Om tryambhakam yajamahe Sugandhim pusti vardhanam Unvarukam iva bhandanat Mrtyor muksiya mamtart ArtinyaYa Tuhan, hamba memuja Hyang Tryambakam/Rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak makanan. Engkau yang Bermata Tiga, hamba bermeditasi kepada-Mu. Yang menembus dan memelihara semua seperti wewangian. Semoga kita dibebaskan dari kekuatan penyakit, perbudakan dan kematian demi Doa ketika mendengar seseorang telah meninggal duniaIlustrasi ngaben. IDN Times/Imam Rosidin Kematian adalah rahasia Tuhan. Kematian pasti akan datang, hanya waktu kedatangannya yang masih menjadi misteri. Meski seseorang telah pergi meninggalkan dunia fana ini, namun kita juga patut mengirimkan doa untuk mengantar kepergiannya menuju tempat yang lebih baik. Begini doa Hindu melayat atau ketika mendengar seseorang yang baru meninggal Om atma tattwatma naryatma swadah, Ang Ah. Om swargantu, moksantu, sunyantu murcantu. Om ksama sampurna ya namah swaha ArtinyaOh Hyang Widhi Wasa, semoga atma yang meninggal mendapat alam surga, alam moksa, mencapai keheningan, tanpa derita. Ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan, demikian puja hamba.
SaatMenjenguk Orang Sakit. Doa lain untuk orang sakit yakni saat menjenguk seperti yang dibaca Rasulullah SAW: Allahumma rabban nasi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syafi. La syifiya illa anta syifa'an la yughadiru saqaman. Artinya: Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 LangkahBojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang SakitMantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha MantraPelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian SACCAKIRIYA GĀTHĀ Natthi me saraṇaṁ aññaṁ, Sang Buddha-lah pelindungku nan luhur. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 Langkah Semoga semua kerabatku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Semoga semua makhluk selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Bojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang Sakit Sebagai umat Buddhis tentu kita harus selalu menjaga pikiran kita agar netral dan tenang seimbang. Itu adalah upaya kita sebagai penghormatan atas ajaran Buddha sekaligus menjalankan kehidupan yang menuju kebahagiaan sejati. Ketika ada umat lain yang sakit, maka sangat bagus kiranya kita bisa membantunya baik melalui materi maupun melalui doa / pembacaan paritta. Seperti yang saya kutip tulisan asli paritta ini dari situs parittabuddhist di link Bojjhanga Paritta ini. Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah Sati perhatian, Viriya semangat, Pīti kegiuran, Passaddhi ketenangan, Faktor lainnya adalah Samādhi dan Upekkha keseimbangan Dengan jelas oleh Sang Mahā Muni Suci. Suatu ketika Sang Dhamma-Rāja sendiri sakit demam. Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin Sangat disarankan untuk membaca paritta ini setiap hari jika ada keluarga atau kenalan yang sakit. Baca terus setiap pagi ataupun malam sebelum tidur dengan pikiran memvisualisasikan orang yang sakit tersebut. Jaga pikiran tenang seimbang ketika membaca paritta dan usahakan pertahankan visualisasi orang yang sakit tersebut. Tujuannya adalah agar orang yang sakit bisa mendapatkan manfaat dari paritta ini. Bisa juga di bacakan ke segelas air dan diberikan kepada orang yang sedang sakit. Untuk meningkatkan kekuatan penyembuhan paritta ini, sebaiknya lakukanlah dasa sila buddhis. Mantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha Mantra Namun dalam menghadapi penyakit, ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu Mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga akan lebih baik kita mengatur apa yang masuk ke dalam mulut kita, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit Untuk berdoa, salah satu doa terbaik dalam proses penyembuhan adalah melafalkan mantra Buddha Pengobatan. Saya berikrar bahwa tubuh saya seperti sinar kristal yang murni dan tanpa cela yang memancarkan cahaya indah ke setiap sudut, menerangi dan mencerahkan semua makhluk dengan kebijaksanaan. Meskipun pakaian, makanan, akomodasi, dan transportasi sangat penting, namun harus digunakan dengan bijak juga. Saya berikrar untuk memimpin orang-orang yang telah tersesat kembali ke jalan kebenaran. Biarkan mereka memperbaiki diri dan kembali ke jalan Buddha untuk pencerahan. Jika ada pengulangan kesalahan atau pelanggaran, mereka harus dibimbing untuk pertobatan. berikrar untuk menyelamatkan para tahanan yang telah benar-benar bertobat dan korban bencana alam. Mereka yang tulus akan diberkahi oleh kekuatan agung saya dan terbebas dari penderitaan. Pelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian Oleh karena itu Sang Buddha tidak hanya mendukung pentingnya merawat orang sakit, Beliau juga memberi contoh baik dengan diriNya sendiri memberikan pelayanan kepada mereka yang sangat sakit, mereka yang bahkan dianggap menjijikkan bagi orang-orang lain. Sutta-sutta menambahkan dimensi lain bagi profesi perawatan dengan memasukkan elemen spiritual dalam pembicaraan perawat. Cara-cara yang paling bagus untuk menenangkan perasaan takut ini adalah dengan mengalihkan perhatian kepada Dhamma. Nampaknya inti permasalahan adalah dalam keadaan kritis tidak ada buruknya untuk mencoba, bahkan metode yang secara tradisi dipercaya akan membawa hasil, walaupun orang yang bersangkutan tidak harus mempunyai keyakinan atau kepercayaan pada metode tersebut. Di sini, kita diingatkan akan sebuah peristiwa pada saat seorang ibu yang sedang sakit parah memerlukan daging kelinci sebagai pengobatan. menunjukkan bahwa Sang Buddha mengendorkan beberapa peraturan tata tertib minor untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan para bhikkhu yang sakit. Nilai kesehatan telah disadari sepenuhnya dan bahkan dikenal sebagai keuntungan yang terbesar arogyaparama labha, Sang Buddha mengajarkan bahwa agar sembuh, pasien juga harus bekerja sama dengan dokter dan perawat. Sutta-sutta menunjukkan bahwa Sang Buddha menggunakan kekuatan tekad dan ketenangan yang luar biasa pada saat Beliau jatuh sakit. Maha-parinibbana sutta juga menceritakan bahwa Sang Buddha pernah dengan keras menyembunyikan penyakit yang berbahaya di Beluvagama dan Beliau sehat kembali Nampaknya mereka yang mempunyai perkembangan batin tinggi mampu menahan penyakit, setidaknya pada kondisi-kondisi tertentu. Mungkin perlu dicatat bahwa semua bhikkhu yang bersangkutan adalah arahatta, mereka telah mengembangkan unsur-unsur pencerahan secara penuh. Bojjhanga Samyutta juga menceritakan bahwa suatu waktu Sang Buddha sakit, Beliau meminta Cunda membacakan unsur-unsur pencerahan Pada peristiwa lainnya, saat bhikkhu Girimananda sakit parah Sang Buddha memberitahu Ananda bahwa jika khotbah tentang sepuluh kesadaran dasa sañña disampaikan kepadanya, ia mungkin menjadi sehat. Bhikkhu menjawab bahwa Sang Buddha tidak mengkhotbahkan ajaran untuk kesucian kebajikan, melainkan ketidakmelekatan dari nafsu duniawi ragaviragatthaya. Atas pemberitahuan bahwa rasa sakit tersebut sangat parah dan bertambah, Sariputta mengingatkan Anathapindika akan kebaikan-n-kebaikannya sendiri. Sariputta memberitahuinya bahwa saat sifat-sifat mulia ini dipahami dengan penuh kesadaran, rasa sakit akan mereda. Lebih lanjut lagi, Sariputta menunjukkan bahwa orang awam mencapai keadaan sedih atas kehancuran tubuh karena mereka belum mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Lebih lanjut lagi, Anathapindika bangun dari tempat tidur dan melayani Sariputta dengan makanan yang telah disediakan oleh dirinya sendiri. Sang Buddha menyarankan bahwa seorang bhikkhu seharusnya tidak mengurangi tenaga dan tekadnya untuk perkembangan spiritual, bahkan saat ia sakit Nampaknya terdapat suatu keyakinan bahwa perhatian pada topik-topik berhubungan dengan Ajaran, terutama pengingatan tentang kebajikan-kebajikan yang telah dikembangkan oleh seseorang, memiliki sifat-sifat penyembuhan. Dalam kasus Sang Buddha dan para arahatta, pengingatan ketujuh faktor bojjhanga telah mengembalikan kesehatan. Anathapindika adalah seorang sotapanna dan percakapan tentang sifat-sifat spesial merupakan alat untuk kesembuhannya yang cepat. Mungkin saat seseorang diingatkan tentang sifat-sifat batin yang telah diperolehnya, kegembiraan besar muncul dalam pikirannya. Kegembiraan demikian mungkin mampu merubah kimia tubuh seseorang dalam cara yang positif dan sehat. Saat ia menyadari sifatnya yang tanpa noda, rasa puas dan kegembiraan luar biasa muncul di dalamnya. Mungkin dengan cara demikianlah individu-individu berspiritual tinggi mendapatkan kesehatannya kembali saat sutta-sutta yang tepat dibacakan. Jika anda mempunyai keraguan tentang hal ini, Sang Buddha sedang di Bhesakalavana, tanyalah kepada Beliau. Tetapi mohon jangan menghadapi kematian dengan kecemasan, karena hal itu adalah sangat menyakitkan dan dilarang oleh Sang Buddha.” Diceritakan bahwa setelah Nakulapita dinasehati oleh Nakulamata, ia mendapatkan kesehatannya kembali, penyakit tersebut hilang dan tak pernah kambuh. Harus dicatat di sini bahwa penasehat dan pasien keduanya adalah umat awam Buddhis yang bijaksana. Pertama, umat awam bijaksana harus menenangkan umat awam bijaksana yang sedang sakit menjelang kematian dengan empat keyakinan “Tenanglah teman, anda mempunyai keyakinan yang tak tergoyahkan pada Buddha, Dhamma dan Sangha, bahwa, Sang Buddha telah sepenuhnya mencapai penerangan, Dhamma dibabarkan dengan baik, dan Sangha bertata tertib baik. Jika ia dapat mengonsentrasikan pikirannya pada penghentian kelahiran kembali, maka Sang Buddha berkata tidak ada bedanya antara orang tersebut dan bhikkhu yang telah mencapai pembebasan. Saat ia sakit parah, sekelompok dewa pohon mengundang Citta untuk menetapkan pikirannya agar menjadi raja seluruh alam cakkavattiraja karena kebajikannya. Menurut Sotapattisamyutta, suatu waktu Sang Buddha mengunjungi umat awam Dighavu yang sedang sakit parah menjelang kematian di tempat tidurnya Sang Guru menyarankannya agar menetapkan perhatiannya pada keyakinan teguh akan sifat-sifat mulia Tiga Permata dan bertekad bahwa ia dianugerahi dengan perilaku kebajikan yang tak ternoda. Selanjutnya ayahnya, Jotipala, menyarankannya agar tidak cemas atas hal tersebut, dan perhatikan apa yang dikatakan Sang Buddha. Brahmana Dhananjani adalah seorang pemungut pajak yang tak benar, ia memeras raja dan masyarakat umum Setelah diberitahu tentang kesehatannya, Dhananjani memberitahu Sariputta bahwa ia mempunyai sakit kepala yang tak tertahan. Setelah mengalihkan perhatian pasien yang diambang kematian ke alam Brahma, Sariputta melanjutkan menjelaskan jalan menuju pencapaian alam Brahma, yaitu pengembangan penuh brahmavihara — cinta kasih universal, belas kasihan, simpati dan keseimbangan batin — agar meliputi semua penjuru. Belakangan saat peristiwa tersebut diceritakan pada Sang Buddha, Beliau menemukan kesalahan Sariputta karena tidak membimbing Dhananjani menuju jalan spiritual yang lebih jauh lagi. Saat Sariputta sendiri sedang melakukan perjalanan jauh di Dakkhinapata, ia meminta keterangan tentang kesehatan Sang Buddha dari seorang bhikkhu yang berasal dari Rajagaha, saat itu pula Sariputta sengaja meminta keterangan tentang semangat pencarian spiritual Dhananjani. Saat ia sedang berbaring sekarat di tempat tidurnya, Yang Terberkati muncul dan Mattakundali menjadi sangat gembira, kegembiraan tersebut membangkitkan keyakinan tinggi pada Sang Buddha. Tepatlah di sini untuk mencatat sebuah perbincangan antara Mahanama seorang Sakya dan Sang Buddha mengenai nasib seseorang yang bertemu dengan kematian mendadak Sang Buddha meyakinkannya bahwa seorang yang telah mengembangkan kebajikan-kebajikan moral dan menjalani kehidupan benar tidak perlu menanggapi ketakutan demikian. Jika seseorang tidak mempunyai kebajikan, pembimbingan pola pikiran menuju tingkat lebih tinggi pada saat jam kematian akan menjadi sukar. Tetapi, bagaimanapun susah dan efektif pembimbingan tersebut, mengundang bhikkhu saat pasien menjelang kematian adalah suatu kebiasaan umat Buddhis dengan harapan bahwa pembacaan paritta tertentu akan membantu pasien mengembangkan keyakinan dan meningkatkan pikiran-pikirannya ke tingkat spiritual lebih tinggi. Mungkin Buddha Gotama dan murid-murid terkenalnya memakai teknik ini membimbing pola-pola pikiran para pengikutNya yang patuh di saat kematian. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah seberapa effektif bimbingan spiritual jika pasien menjelang kematian sedang tidak sadar. Sebenarnya apa yang penting di sini adalah kita benar-benar tidak mengetahui kondisi batin pasien pada saat kematian. Dugaan kita adalah saat seseorang sangat takut menghadapi kematian, maka keinginan untuk hidup menjadi kuat. Sikap normal kita adalah kesedihan dan perasaan kasihan, tetapi Buddhisme menganggap salah mempunyai pikiran-pikiran negatif pada saat demikian. Karena pikiran pasien menjelang kematian mungkin sedang bekerja pada saat penting ini, tak terhalangi oleh keterbatasan yang dibebankan oleh fungsi-fungsi jasmani, kemungkinan bahwa batin seseorang akan lebih sensitif dan mudah menerima gelombang-gelombang pikiran spiritual di sekitarnya. Jika kesedihan dan tangisan menghasilkan gelombang pikiran negatif, maka orang yang akan meninggal mungkin terpengaruh. Seorang penyumbang tetap pelajar Buddhis dan majalah-majalah populer, ia juga editor dari Digha Nikaya Tika yang diterbitkan oleh Pali Text Society.

BacaJuga: 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup. 1. Doa Hindu memohon kesembuhan. Ilustrasi. ANTARA FOTO/Fauzan. Doa memohon kesembuhan yang pertama yakni menggunakan Mantra Gayatri. Ini mantra yang paling penting dan dianggap paling pokok, bahkan menjadi ibu dari segala mantra. Doa ini merupakan doa yang universal yang

MUTIARAHINDU - Secara literal “Mantra” artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” Mantra Samhita, 2013 6. Chawdhi 2003 97 menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu. Image; Gedephoto Di dalam buku Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra Dr. L. R. Chawdhri, 2003 97 dijelaskan bahwa Mantra digunakan dalam sadhana Tantra atau berbagai ritual, diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat pola vibrasi tertentu. Seseorang juga dapat mencapai kesehatan yang baik, nasib baik dan kemenangan atas musuh dengan mengucapkan mantra tertentu. Di dalam ajaran agama Hindu, mantra memiliki banyak fungsi salah satunya yakni mantra berfungsi sebagai sadhana untuk memohon perlindungan agar selalu berada dalam keadaan selamat Mantra Samhita, 2013 13. Ada banyak mantra yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan dalam ajaran agama Hindu jika dilafalkan dengan benar salah satunya yakni sebagai berikut Mantra Mengunjungi Orang Sakit Dalam Agama Hindu "Om Sarva Vighna, Sarva Klesa, Sarva Lara Roga Vinasa Ya Namah Svaha". Artinya Om Sanghyang Widhi Wasa, Semoga Segala Halangan, Segala Penyakit, Segala Penderitaan Dan Gangguan Binasa Oleh-Mu Dana Dan Suratnaya, 2013 45-46. Mantra di atas diucapkan ketika sedang mengunjungi orang sakit, dengan harapan agar segala penyakit atau penderitaan yang dialami oleh orang sakit tersebut segera hilang. Mantra ini sebaiknya diucapkan secara benar dengan ketulusan agar apa yang kita inginkan terwujud. Dalam ajaran agama Hindu Mantra diucapkan saat sembahyang sebagai salah satu metode berhubungan berkomunikasi dengan Tuhan. Mantra umumnya berbentuk harapan, permohonan, pemakluman, pemujaan penyembahan dan mengakui kesalahan agar diberi pengampunan. Selain itu, mantra yang sering juga digunakan saat sembahyang berisi penguatan diri dari kesusahan atau kesulitan yang dihadapi manusia di bumi ini. Sangat penting diketahui bahwa di dalam mengucapkan mantra seseorang harus berserah diri sepenuhnya kepada Sang Hyang Widhi Wasa, karena sesungguhnya Dia yang menciptakan segala yang ada, baik alam yang nyata Sakala maupun alam yang tidak nyata Niskala. Mantra dalam agama Hindu termuat di dalam weda ada yang berbentuk lagu-lagu pujian sama Weda Samgita, ada juga mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis Atharwa Weda Samhita, Yayur Weda Samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai pokok-pokok yadnya yajus, pluralnya yajumsi, dan ada juga memuat tentang mantra untuk sembahyang atau berisi kumpulan mantra-mantra yang bentuk pujaan Rg Weda Samhita. Mantra yang diucapkan secara benar akan memberi manfaat tersendiri terhadap orang yang melantunkan, tetapi bila mana tidak dilakukan dengan benar maka tidak ada gunanya seperti dijelaskan dalam Nirukta yang berbunyi demikian "Seorang yang mengucapkan mantra dan tidak memahami makna yang terkandung dalam mantra itu, tidak pernah memperoleh penerangan kurang berhasil seperti halnya sepotong kayu bakar, walaupun disiram dengan minyak tanah, tidak akan terbakar bila tidak disulut dengan korek api. Demikian pula halnya orang yang hanya mengucapkan mantra tidak pernah memperoleh cahaya pengetahuan yang sejati". Pengucapan mantra di dalam ajaran agama Hindu dibagi menjadi tiga bagian diantaranya yakni 1 Vaikari yaitu pengucapan mantra didengar oleh orang lain, 2 Upamsu yaitu pengucapan mantra secara berbisik-bisik atau tidak di dengar tetapi bibir bergerak, dan Manasika yaitu pengucapan mantra di dalam hati, mulut tidak bergerak. Dari ketiga jenis pengucapan mantra di atas yang paling baik yakni pengucapan mantra di dalam hati, tetapi bagi anak-anak atau orang tua yang mengajarkan anaknya bisa menggunakan vaikari atau upamsu. Karena pada intinya tujuan dari sembahyang atau pengucapan mantra dalam agama Hindu yakni ketulusan dan penyerahan sepenuhnya kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Referensi Chawdhri, Dr. L. R. 2003. Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra. Surabaya Paramita. Dana, I Nengah dan Suratnaya, Dewa K. 2013. Mantra Samhita, Himpunan Doa Hindu. Jakarta Media Hindu Nyoman Jelantik Oka, Ida Pedanda Gde. 2009. Sanatana Hindu Dharma. Denpasar Widya Dharma. Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya Paramita.
Keduanyasama-sama baik. Tapi mantra Om Mani Padme Hum bagi sebagian orang lebih efektif karena Dewi Kwan Im punya banyak sekali pengikut yang membantunya untuk membantu manusia yang membutuhkan bantuan, terutama membantu dalam meditasi. 2. Tasbih 108 biji bodhi.

Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia » Topik Buddhisme » Studi Sutta/Sutra » Mantra pengusir setan / hantu + kesurupan Topic Mantra pengusir setan / hantu + kesurupan Read 116894 times 0 Members and 1 Guest are viewing this topic. Hmmm ada yg tau gak mantra setan atau buat yg kesurupan Ada gak link audio nya spt MP3 dll Plz sharing Logged bukan ngusir seh.. lebih tepatnya sebenarnya makhluk di bawah alam manusia itu adalah makhluk yang menderita yang harus ditolong.. parita yang bisa dibacakan.. karaniya metta sutta.. Sang Buddha sedang berdiam di Savatthi bersama dengan murid-muridnya, Sang Buddha memerintahkan kelima ratus orang muridnya untuk berlatih diri, bermeditasi di hutan untuk mencapai tingkat kesucian. Kelima ratus orang bhikkhu itu lalu pergi menuju ke suatu desa yang cukup besar. Penduduk desa yang ketika mengetahui murid-murid Sang Buddha mendatangi desa mereka, segera menyambutnya dengan menyiapkan tempat untuk beristirahat, dan mempersembahkan bubur dan makanan lainnya. Mereka lalu bertanya"Kemanakah Bhante akan pergi?".Para bhikkhu itu menjawab"Kami akan pergi ke suatu tempat yang nyaman".Penduduk desa itu menyarankan"Bhante, tinggallah di hutan di dekat desa kami ini selama tiga bulan, sehingga kami dapat mempelajari Dhamma dibawah bimbinganmu".Para bhikkhu menyetujuinya, dan para penduduk berkata lagi"Bhante, di dekat desa kami ada hutan kecil, Bhante dapat tinggal di sana".Kelima ratus orang bhikkhu itu lalu pergi menuju hutan yang ditunjukkan penduduk dalam hutan itu banyak terdapat makhluk halus penghuni hutan, mereka mengetahui kedatangan para bhikkhu,"Sekumpulan bhikkhu akan datang ke hutan ini, apabila para bhikkhu itu tinggal di sini, pasti tidak enak lagi kita berdiam di sini bersama anak dan istri".Mereka turun dari pohon dan duduk di bawah, mereka berpikir lagi"Kalau bhikkhu-bhikkhu itu tinggal di sini hanya satu malam, besok mereka pasti pergi dari hutan ini".Mereka lalu duduk diam di bawah pohon. Tetapi keesokkan harinya setelah para bhikkhu berpindapata ke desa di dekat hutan itu dan makan hasil pindapatanya, ternyata mereka kembali ke hutan itu. Para makhluk halus penghuni hutan itu berpikir"Besok, kalau ada yang mengundang mereka, mereka pasti pergi dari sini. Kalau hari ini mereka tidak jadi pergi, besok mereka pasti pergi". Setelah berpikir demikian, mereka duduk kembali di bawah pohon sepanjang halus penghuni hutan ragu-ragu, apakah para bhikkhu itu akan segera pergi dari tempat tinggal mereka, lalu berpikir kembali"Apabila para bhikkhu ini tinggal di sini selama tiga bulan, pasti tidak enak lagi tinggal di sini, lagipula kita sudah lelah sekali duduk di bawah. Bagaimana yah, caranya supaya para bhikkhu ini pergi dari sini?".Karena merasa terganggu akhirnya makhluk halus penghuni hutan itu mengganggu para bhikkhu supaya mereka pergi dari tempat tinggal mereka. Siang dan malam hari para bhikkhu itu diganggu, ada yang melihat kepala-kepala beterbangan, ada pula yang melihat badan tanpa ada kepalanya berjalan-jalan, lalu terdengar suara-suara yang waktu yang bersamaan, para bhikkhu itu banyak yang menderita bermacam-macam penyakit, ada yang sakit batuk, pilek atau sakit-sakit lainnya. Mereka lalu saling bertanya"Saudaraku, kamu sakit apa?"."Saya sakit pilek"."Saya batuk-batuk"."Saudaraku, hari ini saya melihat banyak kepala beterbangan"."Saudaraku, di malam hari saya melihat badan tanpa kepala berjalan-jalan"."Saya mendengar suara-suara yang menyeramkan"."Saudaraku, kita harus meninggalkan tempat ini, tempat ini tidak cocok untuk kita. Mari kita menemui Guru kita, Sang Buddha".Mereka meninggalkan hutan itu dan menemui Sang Buddha, setelah memberikan hormatnya dengan bernamaskara, mereka lalu duduk dan menceritakan mengapa mereka kembali, Sang Buddha lalu berkata"Bhikkhu, mengapa kalian tidak dapat tinggal di hutan itu?".Para bhikkhu menjawab"Yang Mulia, kami tidak dapat lagi tinggal di sana, tempat itu amat menyeramkan, banyak hal menakutkan yang kami lihat dan alami. Tempat itu tidak nyaman untuk kami, jadi kami memutuskan untuk pergi dari sana dan kembali menemui Yang Mulia"."Bhikkhu, kamu harus kembali ke tempat itu"."Maaf Yang Mulia, kami tidak mau kembali ke sana"."Bhikkhu, ketika kamu pergi ke hutan itu untuk pertama kalinya, kamu tidak membawa "senjata". Dan sekarang kamu harus membawa "senjata" bila kamu kembali ke sana"."Senjata apakah itu Yang Mulia?"Sang Buddha lalu menjawab,"Aku akan memberikan senjata yang dapat kamu bawa kemana pun kamu pergi".Sang Buddha mengucapkan syair Karaniya Metta SuttaKARANIYAMATTHAKUSALENAYAN TAM SANTAM PADAM ABHISAMECCASAKKO UJU CA SUHUJU CASUVACO CASSA MUDU ANATIMANISANTUSSAKO CA SUBHARO CAAPPAKICCO CA SALLAHUKAVUTTISANTINDRIYO CA NIPAKO CAAPPAGABBHO KULESU ANANUGIDDHONA CA KHUDDAM SAMACARE KINCIYENA VINNU PARE UPAVADEYYUMSUKHINO VA KHEMINO HONTUSABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTAYE KECI PANABHUTATTHITASA VA THAVARA VA ANAVASESADIGHA VA YE MAHANTA VAMAJJHIMA RASSAKA ANUKATHULADITTHA VA YE VA ADDITTHAYE CA DURE VASANTI AVIDUREBHUTA VA SAMBHAVESI VASABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTANA PARO PARAM NIKUBBETHANATIMANNETHA KATTHACI NAM KANCIBYAROSANA PATIGHASANNANANNAMANNASSA DUKKHAMICCHEYYAMATA YATHA NIYAM PUTTAMAYUSA EKAPUTTAMANURAKKHEEVAMPI SABBABHUTESUMANASAMBHAVAYE APARIMANAMMETTANCA SABBALOKASMIMMANASAMBHAVAYE APARIMANAMUDDHAM ADHO CA TIRIYANCAASAMBADHAM AVERAM ASAPATTAMTITTHANCARAM NISINNO VASAYANO VA YAVATASSA VIGATAMIDDHOETAM SATIM ADHITTHEYYABRAHMAMETAM VIHARAM IDHAMAHUDITTHINCA ANUPAGAMMASILAVA DASSANENA SAMPANNOKAMESU VINEYYA GEDHAMNA HI JATU GABBHASEYYAM PUNARETI?TIInilah yang harus dikerjakanoleh mereka yang tangkas dalam mencapai ketenangan,Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,Rendah hati, lemah lembut, tiada puas, mudah disokong/dilayaniTiada sibuk, sederhana hidupnyaTenang inderanya, berhati-hatiTahu malu, tak melekat pada berbuat kesalahan walaupun kecilyang dapat dicela oleh Para BijaksanaHendaklah ia berpikir Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,Semoga semua makhluk hidup apa pun jugaYang lemah dan kuat tanpa kecualiYang panjang atau besarYang sedang, pendek, kecil atau tampak atau tidak tampakYang jauh atau pun dekatYang terlahir atau yang akan lahirSemoga semua makhluk menipu orang lainAtau menghina siapa karena marah dan benciMengharapkan orang lain seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanyaMelindungi anaknya yang tunggal,Demikianlah terhadap semua makhlukDipancarkannya pikiran kasih sayangnya tanpa sayangnya ke segenap alam semestaDipancarkannya pikirannya itu tanpa batasKe atas, ke bawah dan kesekelilingTanpa rintangan, tanpa benci dan berdiri, berjalan atau dudukAtau berbaring, selagi tiada lelapIa tekun mengembangkan kesadaran iniYang dikatakan Berdiam dalam BrahmaTidak berpegang pada pandangan salah tentang atta/akuDengan sila dan penglihatan yang sempurnaHingga bersih dari nafsu inderaIa tak akan lahir dalam rahim mana pun Sang Buddha mengucapkan syair Karaniya Metta Sutta, Sang Buddha berkata"Bhikkhu, bacakanlah Karaniya Metta Sutta ini, ketika kamu hendak masuk ke dalam hutan, dan ketika hendak memasuki tempat meditasi".Setelah berkata demikian, Sang Buddha melepaskan para bhikkhu kembali ke bhikkhu menghormat Sang Buddha dan kembali ke hutan dengan membawa "senjata" yang telah Sang Buddha ajarkan. Dengan membacakan Karaniya Metta Sutta bersama-sama, mereka masuk ke dalam halus penghuni hutan mendengar Karaniya Metta Sutta, yang menggambarkan cinta kasih dan belas kasihan kepada semua makhluk. Sesudahnya mereka amat senang dan merasa bersahabat dengan para bhikkhu. Kemudian mereka mendatangi para bhikkhu dan minta ijin agar diperbolehkan membawakan mangkok-mangkok dan jubah-jubah. Mereka membersihkan tangan dan kaki para bhikkhu, lalu menempatkan penjagaan yang kuat di sekelilingnya. Mereka duduk bersama-sama para bhikkhu, berjaga-jaga. Suara-suara dan bayangan-bayangan menakutkan tidak ada lagi, para bhikkhu menjadi tenang dan segera duduk bermeditasi, melatih diri pada siang dan malam hari, untuk mendapatkan Pandangan Terang. Dengan pikiran yang terpusat dan terkendali mereka merenungkan kematian, tentang tubuh yang mudah rusak dan membusuk, lalu mereka menarik kesimpulan,"Tubuh ini rapuh bagaikan tempayan".Mereka lalu mengembangkan Pandangan Buddha yang sedang bermeditasi mengetahui bahwa murid-muridnya mulai mengembangkan Pandangan Terang, lalu ia berbicara kepada mereka"Demikianlah bhikkhu. Tubuh ini rapuh bagaikan tempayan".Sambil berkata demikian, Sang Buddha mengirimkan bayangan dirinya yang dapat terlihat dengan jelas oleh Sang Buddha berada amat jauh, tetapi para bhikkhu dapat melihat Sang Buddha dalam bentuk yang nyata, dengan memancarkan sinar yang amat terang, Sang Buddha mengucapkan syair"Dengan menyadari bahwa tubuh ini rapuh bagaikan tempayan, maka hendaknya seseorang memperkokoh pikirannya bagaikan benteng kota dan menyerang mara dengan senjata kabijaksanaan"NB Credit goes to Mr Jhonz yang post di forum sebelah.. Last Edit 30 June 2009, 084548 PM by Forte » Logged Everything can be taken from a man but one thing the last of the human freedom—-to choose one’s attitude in any given set of circumstances, to choose one’s own way. - Viktor Frankl Ada koq yang ekstrim. Cuma lupa namanya, memanggil raja para dewa untuk mengusir. Langkah terakhir kalau udah gak bisa dikasih cinta kasih. Om Indra help me here. Logged HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRPFake friends are like shadows never around on your darkest days Logged buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni" kok ga pernah dengar?itu teknik tridarma yak?Itu beneran ada di Theravada koq. Logged HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRPFake friends are like shadows never around on your darkest days pake Ratana sutta saja tidak cuma ngusir tapi juga mengundang mahluk baik yang dapat membantu kesulitan kita [ artinya kita mempersilahkan mahluk lain yang baik untuk dapat berbuat kamma baik juga] Last Edit 06 July 2009, 111317 PM by daimond » Logged Ada koq yang ekstrim. Cuma lupa namanya, memanggil raja para dewa untuk mengusir. Langkah terakhir kalau udah gak bisa dikasih cinta kasih. Om Indra help me 32, Atanatiya Sutta, silahkan baca DN terbitan DC Press Logged pangil raja neraka, biar hantunya pada takut wkkkkkkk Logged korban keganasan tul, kata forte karaniya metta sutta.. dan betul kata ko indra.. itu atanatiya paritta, ato bisa juga ratana sutta. Logged Yang terpenting adalah kondisi pikiran kita saat membaca paritta. Oleh karena itu hanya orang-orang tertentu saja yang berhasil. Jadi jika tidak berhasil jangan salahkan parittanya. Dalam kasus "kesurupan" ada baiknya meningkatkan kesadaran orang yang menjadi korban. Logged GKBU suvatthi hotu- finire - aku kurang setuju dengan pemakaian atanatiya ini langkah paling paling terakhir dah. aku rasa paritta lain yang lebih ramah dan bijaksana lebih dulu lebih baik. Logged nah klo mahluk halus itu bukan seorang buddhist ato tidak memahami bahasa pali, apakah masih sebegitu hebatnya paritta yg dibaca ? ada 2 kejadian menarik1. ketika sedang berkemping pramuka wktu jaman gw masih sekolah doelu... sekolah ka****k, tiba2 ada adik kelas yg dipengaruhi mahluk halus bahasa keren nya kerasukan pd datang ahli2 doa sok jd pendeta sakti komat kamit sambil teriak "dalam nama canda nama aa'tono enyah lah kuasa setan" eh masih aja tuh meronta-ronta mahluk halus nya geli aja kali dengarnya...2. ketika ada yg dipengaruhi mahluk halus bahasa keren nya kerasukan ada seorang ahli paritta membaca karaniyametta sutta, eh malah ga mempan, tetap aja mahluk halus nya meronta-ronta, tp yg saktinya ketika di baca karaniyametta sutta mahluk halus nya diem/lebih tenang...jd solusi yg tepat, lebih baik ajak ngobrol, kalo dia meronta ronta, buat tenang dl, trus ajak ngobrol lg, bernegosiasi la dgn baik, kan lumayan bs latihan ngobrol/bernegosiasi, klo bs latihan negosiasi bisnis lebih bagus... wkwkwk... nah ketika dah tenang, dah tersampaikan apa yg ingin dia sampaikan ato udah selesai urusan dia, baru kita minta dia pergi... bukan ngusir secara kasar toh ? nah... klo dah gtu pasti pergi deh, trus baca-in karaniyametta sutta... tenang dah semua... cm memang proses gini membutuhkan waktu lebih lama, tp tanpa kekerasan n tidak menyinggung mahluk halus itu juga kita dan mereka tidak ada beda nya, sama2 mahluk n punya perasaangmn tertarik mencoba ? selamat mencoba deh... Logged nah klo mahluk halus itu bukan seorang buddhist ato tidak memahami bahasa pali, apakah masih sebegitu hebatnya paritta yg dibaca ? ada 2 kejadian menarik1. ketika sedang berkemping pramuka wktu jaman gw masih sekolah doelu... sekolah ka****k, tiba2 ada adik kelas yg dipengaruhi mahluk halus bahasa keren nya kerasukan pd datang ahli2 doa sok jd pendeta sakti komat kamit sambil teriak "dalam nama canda nama aa'tono enyah lah kuasa setan" eh masih aja tuh meronta-ronta mahluk halus nya geli aja kali dengarnya...2. ketika ada yg dipengaruhi mahluk halus bahasa keren nya kerasukan ada seorang ahli paritta membaca karaniyametta sutta, eh malah ga mempan, tetap aja mahluk halus nya meronta-ronta, tp yg saktinya ketika di baca karaniyametta sutta mahluk halus nya diem/lebih tenang...jd solusi yg tepat, lebih baik ajak ngobrol, kalo dia meronta ronta, buat tenang dl, trus ajak ngobrol lg, bernegosiasi la dgn baik, kan lumayan bs latihan ngobrol/bernegosiasi, klo bs latihan negosiasi bisnis lebih bagus... wkwkwk... nah ketika dah tenang, dah tersampaikan apa yg ingin dia sampaikan ato udah selesai urusan dia, baru kita minta dia pergi... bukan ngusir secara kasar toh ? nah... klo dah gtu pasti pergi deh, trus baca-in karaniyametta sutta... tenang dah semua... cm memang proses gini membutuhkan waktu lebih lama, tp tanpa kekerasan n tidak menyinggung mahluk halus itu juga kita dan mereka tidak ada beda nya, sama2 mahluk n punya perasaangmn tertarik mencoba ? selamat mencoba deh...Setuju sama a'a ,cara negosiasi atau bertanya pada makhluk adalah jalan yg paling pertama, tidak asal sikat bleh... Bahkan mereka lebih menepati janji dibandingkan manusia yg sering mencla-mencle. Nah kalo makhluknya ngeyel masih berniat jahat baru dah pake senjata pamungkas yaitu senjata rahasia Dragon ball . Kamehameha...... Logged Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada Namo dasarnya semua mantra adalah sama, dapat mengatasi ganguan mahluk halus, dan membawa kedamaian, mukzizat, pencerahan, ketentraman, karunia, kepada si saya teringat kepada 1 mantra pada buku yang pernah Saya baca. Mantra ini bernama mantra Ta Pai San Kai Fu anda baca mantra ini dengan penuh keyakinan, saya salin ulang satu bagian Bab dari buku tersebut Keng Ta Pai San Kai Fu Mu Sin” adalah yang khusus dibaca aliran Mi Cung dalam agama Buddha. Keng ini sangat sederhana, upacaranyapun sederhana namun hasilnya luar biasa, mempunyai kesaktian yang tak dapat diduga. Orang yang membaca Keng ini dapat memukul mundur semua setan dan musuh, melumatkan semua mantra jahat, menghindari semua malapetaka, menaklukan semua hantu dan setan, menghilangkan segala penyakit aneh hingga tercapailah ketentraman hati, semua permohonan baik rejeki, usia, perjodohan, keturunan, kecerdasan, usaha, kesembuhan, merubah permusuhan menjadi persahabatan, perkara pengadilan menjadi perdamaian, terhindar dari kecelakaan jalanan yang tiba2, akan terkabul dan berhasil. Orang yang membaca Keng ini akan sering disenangi dan dilindungi Malaikat, akan menerima karunia besar dan selamat, besar dan caranya sebagai berikutLetakkan di atas altar ”Patung Ta Pai San Kai Fu Mu” dan “Keng Lun “ untuk pemujaan boleh hanya memuja patung/gambarnya atau Keng Lun saja. Sebaiknya Keng Lun ditulis dengan huruf putih di atas kaca bulat yang bertepi kuning, lalu pengilon ini dipuja. Dengan air putih yang sudah masak, bunga segar, membaca tangan, membakar dupa, menjura2. Bacalah “Dengan sujud mempersilahkan “Ta Pai San Kai Fu Mu” sebanyak 3 kali3. Bacalah sekali “semua Ju Lai yang Maha Luhur yang berubah menjadi Thien Mu Pai San Kai Nan Maha wibawa dan maha mulia”. Lalu Bacalah “Hung Cing Kang Ting Si Ta We Shen Mu, Ji Jien Sou Shen Mu, Jien Mien Shen Mu, Pai Jien Wan Yen Shen Mu, Pu Erl Ce Yan, Ji Cung Siang Cing Kang Gwan Kwang Ta Shen Mu, Cu Cai San Cie Cung Wei, mohon perkenankanlah hamba sebut namamu dan tempat tinggalmu dan semua umat mahluk yang tak berwujud, hantu yang berwujud dan segala malapetaka, terhempas bersih. Dengan mendapatkan perlindungan Hyang Buddha dan Po Sat Bodhisattva, semua permohonan akan terkabulkan mendapatkan rejeki, keamanan, ketentraman serta Cukup baca sekali Bacalah sebanyak 108 kali mantra di bawah ini “Ooom Sa Erl Wa, Ta Tha Cia Ta, Unika Setatapace, Hung Phe, Hung Mama, Hung Hi, So Ha”.6. Bacalah “semoga semua kebaktian yang telah dibaca, secepatnya berkenan Pai San Kai Mu membawa umatnya terhindar dari segala malapetaka”. Bersujud 3 jika tidak berada di rumah, atau berada di perjalanan, atau ketika bekerja, juga boleh membaca mantra ini, asalkan ketika membaca dalam hati membayangkan wajah Fu Mud an membaca “Dengan sujud mempersilahkan Ta Pai San Kai Fu Mu sebanyak 3 kali, kemudian baru membaca mantra-NYA dalam hati tanpa mantra ini harus penuh dengan ketekunan dan kepercayaan. Manjur atau tidaknya suatu mantra bergantung pada tingkat “ketulusan” dan “ kepercayaan” si pembaca pada saat membaca mantra tersebut. Tiap hari membacanya, lambat laun dengan sendirinya akan timbul suatu kekuatan yang tiada pernah mengajarkan mantra ini kepada banyak orang. Ada yang sakit lama tidak juga sembuh, setelah membaca mantra ini 2 bulan, diobati oleh seorang dokter lantas menjadi sebuah keluarga dimana semua anggota keluarganya bergiliran berjatuhan sakit, setengah tahun tidak henti-hentinya, setelah diperiksa baru diketahui bahwa di rumahnya ada mahluk halus yang mengganggu. Setelah membaca mantra selama ½ bulan, sekeluarganya tidak sakit lagi. Ada orang yang pekerjaannya tidak lancer, rekan kerja tidak rukun, setelah membaca mantra 7 hari, berubah menjdi baik. Ada orang yang mendapat permusuhan dari orang lain, takut dibalas dendam, semangatnya menjadi turun, keluarganya mewakili membaca mantra, setiap hari minum air mantra dan memercikkan air mantra kea rah musuh, akhirnya tidak ada Mi Cung dalam agama Buddha mempunyai “kebaktian Ta Pai San Kai Fu Mu melindungi Negara, memusnahkan bencana”. Mengumpulkan banyak orang mendirikan panggung mengadakan kebaktian 7 hari, 21 hari, 49 hari, ini bias membuat sebuah daerah tidak akan mengalami berbagai bencana seperti bencana angina, bencana banjir, wabah penyakit, gempa, peperangan, dll menjadikan Negara dan rakyatnya aman tentram. Ta Pai San Kai Fu Mu mempunyai kekuatan dan kewelasasihan yang tidak dapat Lama besar di Tibet Cing Kang Sang Se No Nha Pu Gung Hay mengatakan “dengan memperdalam ajaran Ta Pai San Kai Fu Mu akan mendapatkan kewibawaan dan kesaktian yang tak terhingga. Bila bertemu dengan musuh besar akanmenyebabkan ini terkejut dan mundur, segala Jin, pendeta-pendeta jahat, dukun pasti akan takluk dan menyirnakan segala mantra-mantra dari dukun-dukun jahat, bagi yang melakukannya walaupun tidak sangat panjang usianya, namun ia tak akan berumur pendek dan mati muda serta terhindar dari mara bahaya, juga dapat menghindari segala bencana banjir, kebakaran, agin topan, amukan senjata tajam, kelaparan, penjara, dll, pula dapat terhindar dari kesurupan/kesetanan, gila, minum racun, serta penyakit sering lupa. Ya katakanlah 1084 macam bencana atau mimpi buruk pada siang maupun malam hari, mendengar suara atau melihat momok, permohonan pasti terkabul. Bagi yang mendalami atau membaca Keng ini, akan sering mendapatkan kasih dan perlindungan para Dewa serta mendapat karunia-NYA. Bila menuliskan lalu membaca Keng ini atau memujanya, pahalanya adalah pokoknya mendalami ajaran Ta Pai San Kai Fu Mu dan menempelkan Hu Ta Pai San Kai Fu Mu di atas pintu atau dalam rumah, akan mendapatkan wibawa dan kesaktian yang tak Buddhaya, semoga Bermanfaat. Last Edit 09 July 2009, 113101 AM by mingkhung » Logged ^ [at] mingkhung pernah di praktekan cara di atas ? ntar klo ketemu/melihat ada orang lain dipengaruhi mahluk halus kerasukan coba deh, praktekan yg di atas secara nyata/real... liat aja epek nya... camana...gw baca literatur buddhism theravada, waktu bertemu mahluk halus, buddha aja ga kayak orang2 saat ini, cari dukun, baca mantra ini itu, komat kamit, keluarkan berbagai "hu"/penangkal saitan, yg ada hanya tenang, kadang di ajak ngobrol... ada yg mengatakan coba baca karaniyametta sutta, itu kl kita bc artinya aja, itu seperti memberikan penjelasan/pemahaman kepada mahluk lain... bukan bertujuan kasar/mengusir mahluk halus, boro2 baca karaniyametta sutta, tp niat-an nya malah mau ngusir, berpikir bahwa karaniya adalah mantra sakti pengusir setan wkwkwk... bertentangan dng arti dr karaniyametta Logged Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia » Topik Buddhisme » Studi Sutta/Sutra » Mantra pengusir setan / hantu + kesurupan

. 381 360 162 473 308 346 23 474

mantra buddha untuk orang sakit