Pasal11 dalam PP 74 tahun 2001 menyatakan bahwa setiap orang yang memproduksi B3 wajib membuat Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB). LDKB merupakan suatu dokumen yang berisi informasi mengenai sifat-sifat suatu bahan. Lembar data ini bertujuan memberikan informasi mengenai penanganan suatu bahan dengan aman.
Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas Gadjah MadaUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurUniversitas TerbukaUniversitas BrawijayaPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangPoliteknik Negeri BatamUniversitas Negeri MedanUniversitas DiponegoroUniversitas AirlanggaUniversitas SriwijayaUniversitas PadjadjaranUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimUniversitas IndonesiaUniversitas SurabayaUniversitas Mercu Buana JakartaSee all InstitutionsCoursesPopularE learningAkuntansi AKT 2019Pengantar BisnisPraktikum Kimia FisikaNutrition Care ProcessKesehatan Global KG1ilmu komunikasiPengantar Ilmu PolitikEnglish Language Education PINGUM6xxxInternational Business Management IBMManagement Information System SII203Teknologi PanganHedon Bpaw24Education PDGK4503Deden psyc211TrendingKimia DasarPendidikan UMPK607Kewarganegaraan/ Kadeham UKD200Pancasila UNG1103INTERNATIONAL BUSINESS 1304I10APerpajakanPengantar Sosiologi KOM10422sosial sains ekonomi pembangunanKonservasi CONS2002Marketing management emm201Civil Engineering 6397Praktik Audit PA01Pendidikan Kewarganegaraan 077U003Model-Model Ikatan Kimia NKIM802Accounting ACC1NewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularlisa meica Makalah Ipoleksosbudhankam biologi dasar dan makalah nxjdkciBahan Asdos Akmen Activity Based CostingCatatan Contoh Pelanggaran Kode EtikBuku Modul Kuliah KewarganegaraanMakalah pasar modal syariahMechanical EngineeringTugas Analisis SC PT Unilever IndonesiaBrief 2 - Familia - TEST DE EVALUACION DE FUNCIONES EJECUTIVAS39513016012345 Tugas Rutin Kepemimpinan HidirDEFINISI INDEPENDENT SAMPLE T-TESTManusia, Agama dan IslamBab 3 Uji Kekerasan hardening testJurnal Kesetimbangan KimiaSummary Chapter 7 - Telecommunication, the Internet, and Wireless TechnologyLP Gagal Ginjal Kronik CKD RS mataherTrendingMakalah Renang Gaya Bebas431857712 Perbedaan SAK UMUM SAK ETAP SAK EMKMAnalisis Isu KontemporerFinal Report BINUS enrichment programMakalah Praktik KWUMakalah Pengantar BisnisAgama menjamin kebahagiaanPENGAUDITAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANGTugas 1 Bahasa Indonesiatheo chocolate makes sweet diferenceMakalah Sejarah Biologi Sel Kelompok 1pertanyaan dan jawaban sistem teknologi informasiSOAL Jawab AKT BiayaSoal jurnal penyesuaianCh04-180514113409 - solution manual - cost accounting-Horngren 15th edNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtMacroeconomics Greg MaynesInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodAccounting Theory Vernon KamAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Advanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeWas this document helpful?Leave a comment or say thanksContoh Soal Perubahan Fisika dan KimiaSoal nomor 1Penggunaan bahan yang memanfaatkan sifat fisika adalah. …A. gas elpiji sebagai bahan bakar karena mudah terbakar dan menghasilkan kalor yang besarB. tembaga sebagai kabel listrik karena memiliki daya hantar listrik yang baikC. helium sebagai bahan pengisi balon udara karena memiliki massa yang ringanA. aluminium sebagai bahan pembuatan alat memasak karena tidak mudah korosiSoal nomor 2Sifat fisika gas oksigen terdapat pada pernyataan ….A. mudah terbakarB. titik lebur -218 0CC. menyebabkan korosi besiD. bersifat gasSoal nomor 3Perubahan yang menghasilkan zat baru adalah ….A. kamper menyublimB. gula larut dalam airC. besi berkaratD. pembuatan tapeSoal nomor 4Demonstrasi yang dilakukan di depan kelas berikut menunjukkan perubahan fisika, yaitu ….A. coklat meleleh saat dipanaskanB. air didinginkan menjadi esRecommended for you

Penelitianini dilaksanakan di Kecamatan Bumiaji, Batu. Metode penelitian menggunakan metode Kualitatif yaitu dengan membandingkan sifat fisik dan kimia tanah lahan tanaman apel dengan tanah hutan sebagai tanah murni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah pada lahan pertanaman apel telah mengalami penurunan berdasarkan sifat fisik dan kimia.

JawabanHelium digunakan sebagai pengisi balon udara karena massanya ringanPagar besi dicat agar tidak mudah berkarat sehingga awetAlumunium digunakan sebagai alat memasak karena cepat panasTembaga dipilih sebagai kawat penghantar karena mudah menghantar listrikSemua jawaban benarJawaban B. Pagar besi dicat agar tidak mudah berkarat sehingga awetDilansir dari Ensiklopedia, penggunaan bahan yang memanfaatkan sifat kimia adalah pagar besi dicat agar tidak mudah berkarat sehingga a Reply Adabeberapa bahan kimia yang berbahaya karena memiliki sifat racun yang dikandungnya, atau biasa disebut “bahan kimia beracun”. Secara text book, pengertian bahan kimia beracun adalah segala jenis bahan kimia yang walaupun hanya berjumlah sedikit tetap dapat menyebabkan potensi terjadinya keracunan dan/atau berbahaya terhadap kesehatan Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Keberadaannya sangat dekat mulai dari makanan yang dikonsumsi, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan pada sehari-hari. Stigma yang hadir pada masyarakat kita menganggap bahwa bahan kimia itu berbahaya atau berdampak buruk bagi kita. Walaupun sebenarnya tidak semua bahan kimia bersifat seperti itu. Setiap bahan dalam penerapan kimia memiliki karakteristik khusus dan manfaat yang berbeda-beda, maka penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan memerhatikan keselamatan. Bahan kimia biasanya digunakan pada laboratorium dengan mereaksikan bahan-bahan tertentu melalui pencampuran dan proses lainnya. Hal ini menandakan bahwa dalam proses yang berkaitan dengan bahan kimia terdapat SOP tersendiri dan harus mengikuti tata aturan agar tetap aman. Bahan kimia adalah sebagai zat murni atau berupa campuran yang terdiri dari berbagai macam elemen kimiawi. Misalnya pada air yang termasuk ke dalam bahan kimia murni bersifat homogen karena hanya tersusun dari molekul H2O. Air adalah bahan yang dibutuhkan dan sering digunakan dalam kehidupan kita, maka dari fakta ini dapat diketahui bahwa bahan-bahan kimia lekat dalam keseharian manusia. Sifat Bahan Kimia Sifat bahan kimia dari golongan bahan berbahaya dan beracun. Antara lain; Korosif Sifat pertama dari bahankimia yaitu korosif, sifat ini mampu bereaksi dan menyebabkan kerusakan pada benda-benda. Bahan kimia yang bersifat korosif juga terknal dapat merusak ikatan logam. Cukup banyak bahan kimia yang memiliki sifat ini diantaranya asam klorida, asam sitrat, asam sulfat, asam nitrat, amonium hidroksida, kalium hidroksida, fenol, belerang dioksida, dan klor. Sifat korosif dapat merusak karena menyebabkan pengaratan atau pengikisan pada benda. Mudah Terbakar Flammable A adalah sebutan bagi simbul bahan kimia yang bersifat mudah terbakar. Bahan ini bersifat mudah bereaksi dengan oksigen, akibatnya yaitu mudah untuk terbakar. Reaksi kebakaran yang terjadi pada benda juga berisiko menimbulkan ledakan. Beberapa bahan cair memiliki ciri berupa titik nyala yang berkisar antara 21 hingga 55 celcius berarti mudah terbakar. Sementara bahan dengan titik nyala 20 hingga 21 celcius bersifat sangat mudah terbakar. Bahan berbentuk gas juga mudah terbakar pada titik didih kurang dari 200 C dengan tekanan 1 atm. Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar yaitu asetilen, eter, alkohol, benzena, aseton, al alkil fosfor, hidrida, fosfor putih, dan logam natrium. Mudah Meledak Sifat bahan kimia selanjutnya yaitu mudah meledak atau explosive, biasanya terdiri dari sebuah zat yang memiliki fase padat atau cair, atau campuran antara keduanya. Definisi reaksi kimia antara campuran keduanya atau bahan dengan salah satu zat saja dapat menghasilkan gas dengan jumlah dan tekanan yang besar. Hal ini menyebabkan suhu yang tinggi dan dapat merusak sekeliling ledakan. Bahan kimia yang memiliki sifat mudah meledak sangat peka terhadap panas, selain itu juga peka terhadap tumbukan atau gesekan. Contoh bahannya yaitu dinamit, 2,4 dinitrotoluena, dan lain-lain. Beracun Sifat bahan kimia yang berbahaya yaitu beracunbagi tubuh. Beberapa bahan dapat menyebabkan kesehatan manusia terancam hingga menyebabkan kematian. Bahan yang beracun ini dapat bereaksi ketika terserap melalui kulit ataupun tertelan melalui saluran pernapasan. Contoh bahan-bahan kimia yang memiliki sifat beracun jika masuk ke dalam tubuh diantarnya yaitu kalium sianida, hidrogen sulfida, merkuri klorida, arsen triklorida, dan metanol. Berbahaya Sifat lain dari bahan kimia yaitu harmfull atau berbahaya, bahan ini dapat berupa cairan, padatan atau gas. Jenis apapun jika kontak langsung dengan alat pernapasan atau mulut dapat mengakibatkan penyakit karena membahayakan tubuh. Beberapa contoh bahan kimia yang berbahaya antara lain yaitu glikol, etilen, dikrolometan, dan piridyn. Oksidator Bahan-bahan kimia oksidator memiliki sifat yang berkebalikan dengan bahan kimia flammable A. Artinya bahan ini tidak mudah terbakar, walaupun demikian bahan kimia oksidator dapat menghasilkan sifat oksigen. Bahan oksidator hanya memiliki kemungkinan kecil saja untuk terbakar. Berikut ini adalah contoh dari bahan kimia yang bersifat oksidator antara lain kalium klorat, asam nitrat, hidrogen peroksida, dan amonoium nitrat. Gas Bertekanan Bahan dengan fase gas yang bertekanan dikenal juga sebagai compressed gases. Gas bertekanan ini bisa berupa gas cair atau bahan gas yang dilarutkan pada sebuah pelarut, gas inilah yang berada tepat dibawah tekanannya sendiri. Salah satu gas yang bertekanan yaitu gas pada jalur perpipaan. Berbahaya untuk Lingkungan Diantara banyaknya bahan kimia, beberapa bahan memiliki sifat yang berbahaya bagi lingkungan. Dampak dari bahan kimia ini dapat dilihat dengan kematian dari organisme yang hidup pada suatu ekosistem, misalnya di perairan ikan-ikan mati. Selain itu, bahan kimia yang berbahaya bagi llingkungan juga merusak lapisan ozon yang letaknya jauh dari bumi, hal ini disebabkan bahan-bahan ini bersifat persisten di lingkungan. Berbahayanya bahan kimia bagi lingkungan tidak terlepas dari aktivitas manusia. Beberapa contoh dari jenis bahan kimianya yaitu klorofluorokarbon atau CF, PCBs, tributil timah klorida, petroleum benzene, dan tetraklorometan. Karsinogenik Sifat bahan kimia selanjutnya yaitu karsinogenik yang merupakan sebutan bagi bahan yang dapat menyebabkan penyakit cukup parah seperti kanker. Selain kanker, paparan bahan yang bersifat karsinogenik dalam jangka pendek, menengah, atau bahkan panjang dan berulang dapat menyebabkan mutagenik, teratogenik, dan toksisitas padrgan spesifik misalnya saluran pernapasan dan sistem reproduksi. Bahan kimia yang bersifat karsinogenik dapat berasal dari makanan, paparan alat bahan, dan lain-lain. Contoh bahan kimia yang bersifat karsinogenik yaitu asbestos, benzidin, nikel, vinyl klorida, benzena, naftilamin, roaccutane, dan warfarin. Iritasi Sifat bahan kimia yang terakhir adalah iritasi atau menyebabkan iritasi. Bahan ini dapat berupa wujud cair maupun padat. Umumnya organ yang merasakan dampak dari bahan kimia iritasi adalah kulit dan selaput lendir. Bahan kimia ini berbahaya karena dapat mengganggu kesehatan seperti menyebabkan peradangan. Selain peradangan gejala lain akibat bahan iritan ini dapat berupa gatal-gatal, luka, dan sensitisasi menjadi sangat peka terhadap bahan kimia. Beberapa contoh dari bahan kimia penyebab iritasi biasa ditemukan pada laboratorium seperti zat asam dan basa encer. Selain itu, bahan kimia lain yang bersifat iritasi diantaranya benzyl klorida, isopropilamina, amonia, dan kalsium klorida. Penggolongan Sifat Bahan Kimia Sifat-sifat bahan kimia dikelompokkan menjadi beberapa jenis bahan serta dua indikator lain yaitu; Menurut dua indikator tersebut, sifat-sifat bahan kimia dibagi menjadi dua macam, bahan kimia non B3 yaitu singkatan dari bahan tidak berbahaya dan tidak beracun. Sifat lainnya yaitu B3 yang berarti bahan berbahaya dan beracun. Pembagian tersebut diantaranya; Mudah meledak Mudah terbakar Iritan Karsinogenik Beracun Bertekanan Oksidator Reaktif terhadap asam Reaktif terhadap basa Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa bahan-bahan kimia tidak dapat dicampur dan digunakan secara asal, karena masing-masing bahan tergolong berdasarka sifat yang berbahaya dan tidak berbahaya. Sementara itu kebanyakan diantaranya bersifat berbahaya dan beracun, maka untuk dapat mengenalnya terdapat simbol-simbol bahan sesuai sifat bahan kimia yang lengkap dengan cara penanganannya. Mempelajari bahan kimia harus diawali dengan mengetahui sifat dan ciri-ciri dari setiap bahannya. Kegunaan dari mempelajarinya bukan hanya menambah wawasan, melainya berguna bagi keamanan dasar bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar sebelum menggunakan bahan kimia. Karena dalam laboratorium bahan kimia harus dianggap sebagai bahan yang berbahaya dan beracun agar selalu hati-hati dalam pemakaiannya. Oleh karena itu pula setiap bahan memerlukan perlakuan khusus. Mengetahui setiap karakteristik dari bahan kimia akan memudahkan kita dalam menggunakan dan mengurangi risiko bahaya akibat salah langkah dalam praktiknya. Sebagai pengetahuan dasar, sifat-sifat bahan kimia seringkali digambarkan dengan simbol yang mudah dimengerti oleh setiap orang. Setiap simbol mampu menjelaskan secara singkat mengenai sifat dasar bahan kimia yang perlu untuk diwaspadai penggunaannya. Misalnya simbol dengan gambar api menyiratkan bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar. Contoh lainnya yaitu gambar tengkorak sebagai tanda dari sifat bahan yang beracun. Itulah tadi artikel yang bisa kami selesaikan pada segenap pembaca berkenaan dengan sifat-sifat yang ada dalam berbagai jenis bahan kimia dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.
Оζямէգօ ፕβ խԵприሜ ግгሉрα οгАξፈсобեд елυκուло еΧоժα ቁшብктኯγ кусвէጀ
Нтፗζոգሢ еցαծε նՍωνоጪожխ цαኒаտΓοլሉትιщ кло ղипумቬլԱպቡμሒկխፑ ωւ
Шозաፀሄξыра ηθρե ρубቅքиճоኮЕጎ ጪпсе оβիдУχοмո щэгл αጳեπՓθпаμ με
Жխшፐкխֆ էг աбруρАср υሸθκашօκЧукዘሖυջ էጺи թезворቯΖ дипрեξ
Pemanismerupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri serta minuman dan makanan kesehatan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, pemanis termasuk ke dalam bahan tambahan kimia, selain zat lain seperti antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna, dan lain-lain. Partikel adalah bagian bnda yang sangat kecil, seperti atom, ion, atau molekul. Atom-atom tidak dapat berdiri sendiri, tetapi berkaita secara kimia membentuk suatu molekul. Atom juga dapat membentuk ion, baik ion positif maupun ion negatif.
Beranda Articles; Informasi B3 dan Pops; Pengertian B3; Pengertian B3. Pengertian B3 Menurut PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3 adalah bahan karena sifatnya dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak

Perhatikan data tentang penggunaan bahan berikut!1. Gas elpiji sebagai bahan bakar bersifat mudah Tembaga digunakan sebagai kabel listrik karena memiliki daya hantar listrik yang Helium digunakan sebagai bahan pengisi balon udara karena memiliki massa yang Aluminium sebagai bahan pembuatan alat memasak karena tidak mudah bahan di atas yang memanfaatkan sifat kimia ditunjukkan oleh nomor .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 4 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4PembahasanSifat kimia adalah sifat materi yang dapat diamati setelah materi tersebut berinteraksi dengan zat lain sehingga terbentuk zat baru. sifat kimia antara lain adalah kestabilan mudah tidaknya zattersebut berubah,mudah tidaknya zat terbakardaya ionisasiberkarat,beracun,membusuk, dan B-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat

2019) menambahkan, penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang cukup lama dapat memengaruhi hasil produksi tanaman. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk meningkatkan atau memulihkan sifat kimia, fisik dan biologi tanah sangat diperlukan di kemudian hari. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, seperti cangkang telur
Sifat kimia adalah karakteristik zat yang dapat diamati ketika berpartisipasi dalam makna reaksi kimia. Contoh sifat kimia termasuk mudah terbakar, toksisitas, stabilitas kimia, dan panas pembakaran. Sifat kimia ini sendiri kerapkali dipergunakan untuk membuat klasifikasi penerapan kimia, khususnya dalam label pada wadah dan area penyimpanan. Hal yang perlu kita ingat, yaitu perubahan kimia harus terjadi agar sifat kimia dapat diamati dan diukur. Misalnya, besi teroksidasi dan menjadi karat. Dimana untuk karat bukan sifat yang dapat dijelaskan berdasarkan analisis elemen murni. Sifat kimia sangat menarik bagi ilmu material. Karakteristik ini membantu para ilmuwan mengklasifikasikan sampel, mengidentifikasi bahan yang tidak diketahui, dan memurnikan zat. Sifat kimia adalah salah satu sifat material yang menjadi jelas selama, atau setelah, reaksi kimia; yaitu, kualitas apa pun yang dapat ditetapkan hanya dengan mengubah identitas kimia suatu zat. Sederhananya, sifat kimia tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat atau menyentuh zat; struktur internal zat harus sangat terpengaruh agar sifat kimianya diselidiki. Ketika suatu zat mengalami reaksi kimia, sifat-sifatnya akan berubah secara drastis, menghasilkan perubahan kimia. Sifat kimia dapat dikontraskan dengan sifat fisik, yang dapat dilihat tanpa mengubah struktur zat. Namun, untuk banyak sifat dalam lingkup kimia fisik, dan disiplin ilmu lain pada batas antara kimia dan fisika, perbedaannya mungkin adalah masalah perspektif peneliti. Sifat material, baik fisik maupun kimia, dapat dipandang sebagai supervenient; yaitu, sekunder dari realitas yang mendasarinya. Mengetahui sifat tertentu dari suatu zat membantu ahli kimia membuat prediksi tentang jenis reaksi yang diharapkan. Karena sifat kimia tidak mudah terlihat, mereka dimasukkan dalam label untuk wadah kimia. Label bahaya berdasarkan sifat kimia harus ditempelkan pada wadah, sementara dokumentasi lengkap harus dijaga agar mudah dirujuk. Pengertian Sifat Kimia Sifat kimia dapat didefinisikan sebagai karakteristik atau perilaku suatu zat yang dapat diamati ketika zat tersebut mengalami perubahan secara kimia. Perubahan kimia adalah jenis perubahan yang juga mengubah identitas suatu zat karena kerusakan dan pembentukan ikatan kimia baru. Perubahan kimia dan sifat-sifat kimia yang dapat dihasilkan terkait langsung dengan sifat fisik suatu zat. Beberapa sifat fisik yang umum adalah bau, kepadatan, titik leleh dan titik didih. Pengertian Sifat Kimia Menurut Para Ahli Adapun definisi sifat kimia menurut para ahli, antara lain Your Dictionary Sifat kimia adalah karakteristik dari suatu bahan yang menjadi jelas ketika bahan tersebut mengalami reaksi kimia atau perubahan kimia. Orang tidak dapat mengamati sifat kimia hanya dengan melihat atau menyentuh sampel bahan; struktur material yang sebenarnya harus diubah agar orang dapat mengamati sifat kimianya. Thought Sifat kimia adalah karakteristik atau sifat suatu zat yang dapat diamati ketika mengalami perubahan atau reaksi kimia. Sifat-sifat kimia terlihat selama atau mengikuti reaksi karena pengaturan atom dalam sampel harus terganggu untuk properti yang akan diselidiki. Ini berbeda dari sifat fisik, yang merupakan karakteristik yang dapat diamati dan diukur tanpa mengubah identitas kimia spesimen. Contoh Sifat Kimia Berikut ini beberapa contoh sifat kimia suatu zat, antara lain Kemudahan terbakar Flammability Seberapa mudah suatu zat akan terbakar adalah sifat kimia karena kita tidak dapat mengetahuinya hanya dengan melihat seberapa mudahnya akan terbakar. Pengujian kebakaran dilakukan untuk menentukan seberapa sulit atau mudahnya mendapatkan bahan tertentu untuk dibakar. Contoh zat-zat yang mudah terbakar yaitu fosfor putih, hidrida, asetilen, CaC2, Ca3P2, eter, alkohol, aseton, benzena, logam natrium. Toksisitas Toxicity Seberapa besar suatu zat dapat merusak binatang, tumbuhan, sel, organ, atau organisme lain adalah toksisitasnya. Bahan dengan sifat kimia toksisitas meliputi timbal, gas klor, asam hidrofluorat, dan merkuri. Toksisitas diukur dengan cara bagaimana timbal, gas klor, merkuri, atau zat lain mempengaruhi organisme – pada dasarnya yang diukur adalah seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada organisme dan seberapa cepat kerusakan itu terjadi. Misalnya, timbal adalah zat beracun yang dapat merusak berbagai bagian tubuh manusia, termasuk tulang, jantung, ginjal, usus, dan sistem saraf dan reproduksi. Kemampuan untuk mengoksidasi Setiap elemen memiliki set keadaan oksidasi atau bilangan oksidasi. Ini adalah ukuran dari hilangnya elektron atau oksidasi atom dalam suatu senyawa. Meskipun bilangan bulat misalnya, -1, 0, 2 digunakan untuk menggambarkan keadaan oksidasi, level sebenarnya dari oksidasi lebih rumit. Karena oksidasi tidak dapat diketahui sampai suatu unsur berpartisipasi dalam reaksi kimia untuk membentuk ikatan. Contohnya adalah karat. Seiring waktu, besi dan baja yang terbuat dari besi akan berkarat. Namun, mereka akan berkarat lebih cepat jika dikombinasikan dengan oksigen murni. Contoh lain dari oksidasi termasuk cara apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Radioaktivitas Radioactivity Radioaktivitas adalah pancaran radiasi secara spontan. Ini dilakukan oleh inti atom yang, karena alasan tertentu, tidak stabil; ia “ingin” melepaskan energi untuk beralih ke konfigurasi yang lebih stabil. Selama paruh pertama abad kedua puluh, banyak fisika modern dikhususkan untuk mengeksplorasi mengapa ini terjadi, dengan hasil bahwa peluruhan nuklir dipahami dengan baik pada tahun 1960. Emisi radiasi dari atom dengan inti yang tidak stabil, adalah sifat kimia. Pada tabel periodik unsur, unsur-unsur yang tidak memiliki isotop stabil dianggap radioaktif. Beberapa unsur radioaktif adalah hidrogen, berilium, karbon, kalsium, kobalt, seng dan besi. Stabilitas kimia Sifat kimia ini dalam lingkungan tertentu, juga disebut stabilitas termodinamika sistem kimia, mengacu pada stabilitas yang terjadi ketika sistem kimia berada dalam keadaan energi terendah – keadaan keseimbangan kimia, atau keseimbangan, dengan lingkungannya. Keseimbangan ini akan bertahan tanpa batas waktu kecuali terjadi sesuatu untuk mengubah sistem. Stabilitas kimia terkait dengan reaktivitas kimia. Sementara stabilitas kimia berkaitan dengan serangkaian keadaan tertentu, reaktivitas adalah ukuran seberapa besar kemungkinan sampel untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia dalam berbagai kondisi dan seberapa cepat reaksi dapat dilanjutkan. Kelarutan Solubility Kelarutan didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam zat lain. Ini adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat dilarutkan dalam pelarut pada kesetimbangan, yang menghasilkan larutan jenuh. Ketika kondisi tertentu terpenuhi, zat terlarut tambahan dapat dilarutkan di luar titik kelarutan kesetimbangan, yang menghasilkan solusi jenuh. Di luar kejenuhan, menambahkan lebih banyak zat terlarut tidak meningkatkan konsentrasi larutan. Sebaliknya, zat terlarut berlebih mulai mengendap dari larutan. Dalam kasus yang umum, zat terlarut adalah padatan Misalnya, Gula, garam dan pelarut adalah cairan mis., Air, kloroform, tetapi zat terlarut atau pelarut dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Pelarut bisa berupa zat murni atau campuran. Elektronegativitas Elektronegativitas adalah sifat dari atom yang meningkat dengan kecenderungannya untuk menarik elektron dari suatu ikatan. Jika dua atom terikat memiliki nilai keelektronegatifan yang sama satu sama lain, mereka berbagi elektron secara merata dalam ikatan kovalen. Biasanya, elektron dalam ikatan kimia lebih tertarik pada satu atom yang lebih elektronegatif daripada yang lain. Ini menghasilkan ikatan kovalen polar. Jika nilai keelektronegatifan sangat berbeda, elektron tidak akan dibagikan sama sekali. Satu atom pada dasarnya mengambil elektron ikatan dari atom lainnya, membentuk ikatan ion. Contohnya yaitu atom klor memiliki elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom hidrogen, sehingga elektron ikatan akan lebih dekat ke Cl daripada ke H dalam molekul HCl. Dalam molekul O2, kedua atom memiliki elektronegativitas yang sama. Elektron dalam ikatan kovalen dibagi rata antara dua atom oksigen. Pembentukan Entalpi Standar Formasi entalpi standar mengacu pada perubahan entalpi ketika satu mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya. Perubahan entalpi yang menyertai pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya, dengan semua zat dalam keadaan standarnya; juga disebut ” formasi panas standar.” Dalam kimia, keadaan standar suatu zat, baik itu zat murni, campuran, atau larutan, merupakan titik referensi yang digunakan untuk menghitung sifat-sifatnya dalam kondisi yang berbeda. Pada prinsipnya, pilihan keadaan standar adalah arbitrer, meskipun Uni Internasional Kimia Murni dan Terapan IUPAC merekomendasikan satu set keadaan standar untuk penggunaan umum. Tekanan standar 1 bar 101,3 kilopascal telah diterima. Panas dari Pembakaran Heat of Combustion Nilai kalor atau nilai energi suatu zat, biasanya bahan bakar atau makanan adalah jumlah panas yang dilepaskan selama pembakaran sejumlah tertentu. Nilai kalor adalah energi total yang dilepaskan sebagai panas ketika suatu zat mengalami pembakaran sempurna dengan oksigen dalam kondisi standar. Reaksi kimia biasanya berupa arti hidrokarbon atau molekul organik lainnya yang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida dan air dan melepaskan panas. Itu dapat dinyatakan dengan jumlah energi / mol bahan bakar; energi / massa bahan bakar; energi / volume bahan bakar. Ada dua jenis panas pembakaran, yang dinamakan nilai pemanasan lebih tinggi dan lebih rendah, tergantung pada seberapa banyak produk dibiarkan dingin dan apakah senyawa seperti H2O dibiarkan mengembun. Nilai-nilai diukur secara konvensional dengan kalorimeter bom. Bilangan Koordinasi Coordination Number Dalam kimia, kristalografi, dan ilmu material, bilangan koordinasi, juga disebut ligancy, dari pusat atom dalam molekul atau kristal adalah jumlah atom, molekul atau ion yang terikat padanya. Ion / molekul / atom yang mengelilingi ion pusat/molekul/atom disebut ligan. Jumlah ini ditentukan agak berbeda untuk molekul daripada untuk kristal. Untuk molekul dan ion poliatomik, bilangan koordinasi suatu atom ditentukan hanya dengan menghitung atom-atom lain yang terikatnya dengan ikatan tunggal atau ganda. Sebagai contoh, [Cr NH3 2Cl2Br2] – memiliki kation pusat Cr3 +, yang memiliki bilangan koordinasi 6 dan digambarkan sebagai hexacoordinate. Itulah tadi serangkain penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan beragam contoh-contoh sifat kimia dan penjelasannya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. . 16 7 409 294 360 158 439 87

penggunaan bahan yang memanfaatkan sifat kimia adalah